Hujan Salju

Showing posts with label Kawah. Show all posts
Showing posts with label Kawah. Show all posts

Wednesday, February 25, 2015

SELAMAT DATANG DI WISATA KAWAH IJEN TERKENAL BONDOWOSO

WELCOME TO KAWAH IJEN BONDOWOSO INDONESIA
SELAMAT DATANG DI WISATA TERKENAL BONDOWOSO
KAWAH IJEN VIEW
Reng Bhendebesah
Yudi_78
momento_net@yahoo.com


Saat pagi hari, ketika Matahari mulai menyinari kawasan Kawah Ijen, pemandangan indah dapat Anda nikmati. Kawah Ijen yang berwarna hijau kebiruan berpendar oleh cahaya Matahari yang berwarna keemasan memantul di bawah kawah. Saat yang paling tepat untuk menyaksikan keindahan Ijen pada dini hari antara pukul 02.00 hingga 04.00. Saat itu Anda dapat menyaksikan bagaimana pijaran api biru (blue fire) Saat pagi hari, ketika Matahari mulai menyinari kawasan Kawah Ijen, pemandangan indah dapat Anda nikmati. Kawah Ijen yang berwarna hijau kebiruan berpendar oleh cahaya Matahari yang berwarna keemasan memantul di bawah kawah. Saat yang paling tepat untuk menyaksikan keindahan Ijen pada dini hari antara pukul 02.00 hingga 04.00. Saat itu Anda dapat menyaksikan bagaimana pijaran api biru (blue fire) dari bawah kawah.

Apabila Anda ingin turun ke bawah kawah untuk melihat api biru maka wajib disertai pemandu. Kenakan masker dan kaca mata pelindung itu karena selain bau belerang yang sangat menyegat, asap belerang dari aktivitas para penambang akan dengan mudah menyerang dan membaut pedih mata.

Kawah Ijen dari atas Gunung Ijen terlihat sangat indah. Kawah ini merupakan danau besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang yang sangat memesona. Selain itu, udara dingin dengan suhu 10 derajat celcius, bahkan bisa mencapai suhu 2 derajat celcius, ini jelas akan menambah sensasi tersendiri bagi Anda. Berbagai tanaman yang hanya ada di dataran tinggi juga dapat Anda temukan, seperti bunga edelweis dan cemara gunung.
Jalan tanah menanjak dengan ketinggian 2.700 di atas permukaan laut akan Anda lalui dengan berjalan kaki. Perjalanan menuju ke Kawah Ijen akan membuat Anda menghargai kehidupan ini. Para penambang belerang dengan tekun mengangkut belerang dengan beban luar biasa berat apalagi kalau harus diangkut melalui dinding kaldera yang begitu curam menuruni gunung sejauh 3 km. Berkenalanlah dengan mereka, sapa dan menyaksikan penambang belerang.
Salah satu yang akan Anda saksikan langsung di Kawah Ijen adalah adanya penambang belerang tradisional. Penambang belerang tradisional ini konon hanya terdapat di Indonesia yaitu di Welirang dan Ijen. Tempat pengambilan belerang terdapat di dasar  kawah sejajar dengan permukaan danau. Mereka dengan berani mendekati danau untuk menggali belerang dengan peralatan sederhana lalu dipikul dengan keranjang. Para penambang belerang ini mengambil belerang dari dasar Kawah Ijen sejauh 3 km. Di tempat tersebut asap cukup tebal namun mereka dengan peralatan penutup hidung sekadarnya tetap mencari lelehan belerang. Sebuah pertaruhan nyawa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Lelehan belerang diperoleh dari pipa yang menuju sumber gas vulkanik mengandung sulfur. Gas ini dialirkan melalui pipa lalu keluar dalam bentuk lelehan belerang berwarna merah. Setelah membeku belerang tersebut akan membeku berwarna kuning. Bekuan belerang inilah yang akan diambil oleh pekerja tambang. Sebelumnya belerang dipotong dengan linggis kemudian langsung diangkut menggunakan keranjang. Setelah belerang dipotong, penambang akan memikulnya melalui jalan setapak. Beban yang dipikul cukup berat antara 80 hingga 100 kg. Para penambang sudah terbiasa memikul beban yang berat ini sambil menyusuri jalan setapak di tebing kaldera menuruni gunung sejauh 3 kilometer.  Dalam sehari mereka hanya dibolehkan 2 kali naik-turun kawah. Semua penambang akan berkumpul di bangunan bundar kuno peninggalan Belanda yang dikenal dengan “Pengairan Kawah Ijen” yang sekarang disebut sebagai Pos Bundar. Di sini penambang menimbang muatannya dan mendapatkan secarik kertas tentang berat muatan dan nilainya.
Di pos pengumpulan belerang Anda dapat melihat dan merasakan ritual harian penambang belerang. Beberapa dari mereka rehat di keteduhan meregang otot, beberapa yang punya karung mengemas bongkah-bongkah hasil tambangannya. Truk terakhir datang membawa serta pengurus  koperasi. Pengurus mengabsen penambang satu per satu yang dipanggil maju mengangkat pikulannya ke atas penimbang. Angka yang ditunjuk oleh penimbang lalu diubah ke dalam Rupiah yang dibayar sore itu juga. Penghasilan yang diterima seorang penambang belerang dalam sehari tidak sebanding dengan ancaman yang dekat dengan nyawa mereka. Satu orang penambang biasanya hanya mampu membawa satu kali angkut setiap harinya  mengingat beratnya pekerjaan dan jalan yang dilalui.
Jangan sungkan, baurkan diri Anda bersama penambang belerang di Kawah Ijen. Meski hidup terasa berat dan keras, mereka tetap ramah dan bercanda, bahkan akan memberi jawaban atas setiap keingintahuan Anda

Apabila Anda khusus datang untuk manaiki kawah pagi-pagi sekali maka penginapan di Paltuding tersedia 2 wisma milik Departemen Kehutanan yang dapat disewa untuk umum mulai dari harga Rp100.000,00 hingga Rp300.000,00 per malamnya. Perbedaan di antara keduanya hanyalah ada dan tidaknya kamar mandi di dalam kamar. Paltuding merupakan camping ground sehingga pengunjung diizinkan mendirikan tenda. Jadi, berkemah di sini pun bila Anda berminat maka mengapa tidak.
Di Paltuding ada 2 warung yang biasanya tutup setelah tengah hari. 1 warung letaknya tidak jauh dari dapur pengolahan belerang. Warung ini sebenarnya untuk melayani para penambang namun kadangkala pengunjung pun makan di sana. Pemiliknya adalah Bapak Im dan beliau sekaligus sebagai seorang pemandu berpengalaman. Di warung ini ada cenderamata yang dapat Anda beli yaitu kaos bergambar Kawah Ijen atau yang istimewa belilah keranjang belerang mini yang terbuat dari bambu diisi dengan serpihan kecil belerang kuning. Benar-benar mirip aslinya. Hiasan dari cetakan khusus berbahan belerang juga tersedia di warung serta Pos Bundar.
Apabila Anda memilih penginapan yang ada Banyuwangi maka ada banyak pilihannya. Lokasi hotel ini berdekatan dengan Pelabuhan Katapang Banyuwangi atau di tengah kota. 

Kuliner
Apabila Anda mengunjungi Kawah Ijen dari Banyuwangi maka di Banyuwangi ada Rujak Soto yang dapat Anda cicipi. Kebanyakan dijual di warung-warung. Warung di depan Stadion Diponegoro Banyuwangi adalah salah satu yang terkenal. Rujak Soto, merupakan paduan Rujak Cingur dan Soto Babat tapi rujaknya berbeda dengan Rujak Cingur Surabaya. Selain tidak memakai cingur perbedaan lain terletak dari petis yang digunakan. Petisnya terasa keset dan lebih nikmat dibandingkan petis biasa. Untuk sotonya, mirip soto Madura tapi hanya menggunakan daging babat saja. Rujak soto ini tak jauh ubahnya seperti rujak yang disiram soto namun diitambah taburan kerupuk mlinjo dan kerupuk udang sehingga menjadikannya makanan nan gurih.
Berikut ini beberapa referensi tempat Anda mencicipi makanan khas Banyuwangi.
·         Warung Mbok Ida, Jl. Jaksa Agung Suprapto (depan Stadion Diponegoro)  Banyuwangi
·         Depot Prima Putra, Jl. KH Agus Salim Banyuwangi
·         Warung Mbok Yayah, Jl. Musi Banyuwangi
·         Depot Prima Rasa, Jl. KH Asyari Banyuwangi
·         Warung Mbok Mus, Jl. Musi Banyuwangi
Rujak Soto bukan satu-satunya kuliner khas Banyuwangi, karena masih ada hidangan campur-campur khas Banyuwangi lainnya yang patut Anda cicipi, yaitu: pecel rawon, pecel kare, dan rujak bakso.
Sego tempong atau nasi tempong adalah salah satu makanan khas Banyuwangi. Nasi dengan sambal khas disantap dengan lauk pada umumnya, seperti ikan laut segar goreng, tempe dan tahu goreng, bisa juga ayam goreng dan empal. Citarasa yang paling khusus adalah sambalnya karena diracik khusus. Mulai bahan tomat, serta terasi yang digunakan. Bahkan saking pedasnya, orang yang habis menyatap Nasi Sambal ini seperti ditempong atau ditampar. Dari sinilah muncul istilahnasi tempong yang membuat penyuka makanan pedas menjadi ketagihan. Nasi ini sangat nikmat di sajikan malam hari sambil melirik keindahan kota Banyuwangi. Warung Nasi kepunyaan Mbak Sum yang berada di Selatan Roxi sangat ramai mulai sore hingga malam hari, tak pelak jika sering pelanggannya kehabisan menu hidangan jika datang saat malam hari.
Nah penasaran dengan sego tempong atau Anda ingin merasakan tamparan sego tempong maka datanglah ke Banyuwangi. Setiap sore hingga tengah malam, di sudut-sudut kota Banyuwangi banyak bertebaran penjual Nasi Tempong.
Apabila Anda melalui Bondowoso menuju Kawah Ijen maka di Bondowoso ada satu wisata kuliner yang paling dikenal dari kota Bondowoso yaitu Tape. Makanan khas daerah yang terbuat dari ketela pohon ini memiliki cita rasa tinggi juga baik untuk kesehatan. Selain Tape, terdapat pula makanan khas kota Bondowoso berbahan ketela pohon seperti prol tape, brownies tape, ketan tape, dodol tape, tape bakar, dan suwar-suwir. Beberapa toko penjual tape yang sangat dikenal dengan produk-produknya dan mulai tersebar di beberapa tempat. Harganya variatif dan terjangkau serta kualitas rasa yang akan menggugah selera.

 

Transportasi

Anda dapat mencapai Kawah Ijen melalui dua alternatif rute berikut ini.
Pertama, rute dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 km yang dapat dilewati dengan kendaraan bermotor roda dua atau empat selama sekitar 30 menit. Rute ini lebih sulit dilalui karena kondisi jalan yang rusak. Biasanya digunakan oleh para pendaki untuk rute pendakian Gunung Ijen. Rute ditempuh dari Banyuwangi lalu menuju Kecamatan Licin. Dari Licin menuju Paltuding yang berjarak sekitar 18 km perjalanan dapat diteruskan dengan kendaraan bermotor terutama jenis jeep double gardan karena sekitar 6 km sebelum sampai di Paltuding melewati jalan yang dinamakantanjakan erek-erek yaitu berupa belokan berbentuk S dan sekaligus menanjak, perjalanan memerlukan waktu sekitar satu jam, karena jalanan sering rusak oleh air hujan maupun dilewati truk pengangkut Belerang setiap hari. Dari Patulding Anda tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera sejauh 3 kilometer menuju dasar Kawah Ijen. Total jarak tempuh melewati rute ini adalah 38 kilometer.
Kedua, rute jalan utara dari Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) melalui Wonosari kemudian dilanjutkan ke Paltuding yang dapat dicapai dengan kendaraan bermotor roda dua atau roda empat. Rute ini lebih mudah dilalui karena kondisi jalan yang bagus dan relatif mulus. Rute ini dapat ditempuh dari Bondowoso, lalu menuju Wonosari, lalu ke Sempol dan akhirnya ke Patulding. Jarak Situbondo sampai Paltuding adalah 93 km dan kondisi jalan sampai Paltuding boleh dikatakan sangat bagus sehingga dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam. Dari Patulding Anda tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera sejauh 2 kilometer menuju Kawah Ijen. Jarak tempuh melewati rute ini adalah 70 kilometer dengan pemandangan pohon kopi dan hutan pinus yang memesona.
Rute dari Bondowoso ini melalui daerah terbatas areal perkebunan kopi dengan tiga pintu gerbang yang berbeda. Di setiap pintu gerbang Anda diminta untuk mengisi buku tamu dan tujuan perjalanan. Pemandangan di rute ini sangat bagus dengan kebun kopi arabikanya yang hijau teratur, hutan pinus Perhutani dan hutan perawan Cagar Alam Ijen-Merapi yang lebat. Kunjungan singkat satu hari dapat dilakukan namun bermalam di perkebunan kopi atau Paltuding  adalah pilihan yang tepat. Tersedia paket agrowisata mengunjungi kebun kopi dan unit pemrosesan biji kopi yang patut Anda pertimbangkan.

Anda dapat menuju Bondowoso maupun Banyuwangi dengan transportasi umum dari Surabaya. Jarak dari Surabaya ke Bondowoso maupun Banyuwangi sekira 200 kilometer. 
Untuk menuju ke kawah ijen, perjalanan akan melintasi keindahan hutan lindung. Di sepanjang perjalanan menuju ke Kawah Ijen, terlihat para pekerja tambang belerang dalam kendaraan truk pengangkut menuju ke kawah ijen, perjalanan sangat menantang dan tentunya menguras tenaga.  Setibanya di kawasan Paltuding maka ini adalah titik awal menuju ke Kawah Ijen dimana Anda harus berjalan mendaki sekitar 1,5 jam. Paltuding adalah lokasi kaki gunung dengan ketinggian 1.800 m dpl, jadi pastikan Anda membawa baju hangat yang mencukupi.

Semoga bermanfaat buat agenda liburan anda semua, salam silaturrahmi wong Bondowoso.
Referensi : http://www.indonesia.travel/id/destination/293/kawah-ijen